Kampoong Hening

Workaholic dan Kesehatan Mental. Berhubungankah?

Workaholic adalah kondisi dimana seseorang sangat terobsesi denga perkerjaannya. Berbeda dengan seorang pekerja keras, seorang workaholic biasanya benar-benar menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran untuk melakukan pekerjaan sampai mengabaikan kegiatan-kegiatan kesehariannya. Seorang yang workaholic biasanya menjadi orang yang teladan di lingkungan kerjanya karena selalu selesai dengan pekerjaannya dan hasilnya selalu maksimal. Namun karena terlalu memprioritaskan perkerjaannya, pola hidupnya menjadi tidak seimbang sehingga rentan terkena penyakit. Menurut para peneliti dari Amerika Serikat, workaholic dapat menyebabkan gangguan jiwa. Lantas apakah pengaruh workaholic bagi kesehatan mental seseorang?

Merasa Terisolasi

Bekerja terlalu lama sampai melupakan kebutuhan diri sehari-hari selain dapat mengganggu kesehatan fisik, dapat juga mengganggu kesehatan mental seseorang. Bekerja terlalu lama mengurangi waktu untuk berinteraksi sosial dapat membuat seseorang merasa terisolasi.

Membuat Stres

Kurangnya interaksi sosial akan membuat seseorang membendung masalah sendiri. Hal ini menyebabkan orang workaholic lebih rentan untuk mengalami stres.

Memperburuk ADHD

ADHD (Attention-deficit Hyperactive Disorder) adalah keadaan dimana seseorang kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu hal dalam kondisi tertentu. Oleh karena itu, pekerjaan menjadi salah satu pelampiasan penderita ADHD untuk menyalurkan tenaga yang tidak ada habisnya dan untuk menyalurkan obsesi yang ada di pikirannya.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top