Kampoong Hening

Mindfulness : Totalitas Saat ini

Demi Kesehatan Mental, Mari Praktikkan Mindfulness di Segala Rutinitas Kompas.com –

 

Menurut Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan Inggris, sekitar 526.000 karyawan menderita stres, depresi atau kecemasan karena pekerjaan. Saat kehidupan kita semakin sibuk, penting untuk berhenti sejenak dan menilai pandangan kita tentang kehidupan. Konsep mindfulness saat ini dipercaya mampu menjaga kesehatan mental. Bahkan, NHS menyatakan praktik mindfulness sebagai cara efektif untuk membuat orang lebih memperhatikan pikiran, perasaan dan dunia sekitarnya. Mindfulness dapat memiliki arti yang berbeda bagi banyak orang. Lalu, bagaimana cara kita untuk mulai mempraktikannya?

Psikolog bernama Susan Peacock memberikan beberapa kiat untuk mempraktikkan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebelum mempraktikannya, kita harus benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan mindfulness. “Mindfulness adalah momen kesadaran saat di mana kita berlatih membawa perhatian penuh untuk apa pun yang kita lakukan pada saat itu,” kata Susan. Praktik mindfulness, kata Susan, bisa dilakukan hanya dengan melibatkan kesadaran saat bernafas, melangkah, atau menyuap makanan. Ini semua adalah contoh dari praktik mindfulness masa kini.

Lalu, apa perbedaanya dengan meditasi?

Meditasi adalah sarana untuk mengubah pikiran, mendorong konsentrasi, kejelasan, kepositifan emosi, dan ketenangan. Susan menjelaskan berbeda dengan mindfulness, praktik meditasi melibatkan waktu khusus yang harus kita luangkan untuk fokus pada napas atau tubuh. “Penelitian menunjukkan meditasi 10 menit per hari untuk merasakan manfaatnya. Jelas, semakin banyak kita berlatih, semakin besar manfaatnya,” tambahnya. Sedangkan mindfulness adalah melakukan kegiatan sehari-hari, namun dengan kesadaran penuh. Misalnya saat makan, ya kita makan, merasakan tiap suapan, bukan sambil melamun atau nonton televisi.  Saat mencuci piring, ya fokus pada pekerjaan itu, Merasakan air yang mengalir, menyadari gerakan menggosok dan lainnya. Bukan sambil bengong. Dalam bahasa agama, hal ini disebut sebagai “hidup pada saat ini”, tidak memikirkan masa lalu dan tidak mengkhawatirkan apa yang akan datang. Susan juga mengatakan mindfulness berkembang dari tradisi kontemplatif kuno. Jadi, praktik ini telah ada selama lebih dari 2.500 tahun. Namun, dalam beberapa tahun terakhir konsep ini menjadi populer karena ilmu saraf telah menunjukkan manfaatnya yang besar. “Kami di Dunia Barat telah menjadi semakin tertarik dalam menerapkan kesadaran untuk kehidupan kami yang sibuk,” ucapnya. Mindfulness telah direkomendasikan oleh Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan Excellence Inggris sebagai pencegah depresi sejak 2004. “Ini juga merupakan perawatan pilihan untuk depresi yang berulang, tetapi tidak dianjurkan untuk orang yang sedang mengalami depresi,” paparnya. Oleh karena itu, ia merekomendasikan kita berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui manfaat lanjut dari mindfulness ini.

Mindfulness mengubah otak Penelitian menunjukkan mindfulness dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kreativitas, dan memori. Menurut Susan, manusia sulit memahami proses dalam otak dan dampak mindfulness. Tapi, kita bisa tahu apa efek yang terjadi saat melakukannya berulang kali. “Banyak penelitian telah dilakukan dalam pengaturan klinis, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan dalam konteks lain seperti tempat kerja,” kata Susan. Mengingat tingkat gangguan, kompleksitas, dan gangguan dalam kehidupan sehari-hari, menurut Susan, mindfulness adalah cara penting untuk mendukung perbaikan mental dan fokus. Untuk memulai mempraktikannya, Susan menyarankan kita untuk mengikuti kelas khusus yang menyediakan pelatihan mindfulness. Susan mengatakan mindfulness juga memungkinkan kita menjadi lebih sadar akan diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar. Jadi, kita bisa belajar untuk sepenuhnya hadir dan terhubung dengan sekitar kita. “Banyak klien saya mengatakan mindfulness telah menjadi pengubah kinerja profesional maupun dalam kehidupan pribadi mereka,” ucap Susan. Menurutnya, manfaat ini bisa dirasakan karena mereka menyadari memberikan perhatian penuh, bermanfaat untuk orang lain, dan juga sangat memuaskan bagi mereka.

Selain mengikuti kelas khusus, Susan juga mengatakan kita bisa mempraktikan mindfulness saat berada di rumah. Berikut cara menerapkan mindfulness di rumah. Curahkan perhatian ke pernapasan ketika pertama kali bangun di pagi hari sebelum kita beranjak dari tempat tidur, hanya perhatikan napas. Perhatikan perubahan dalam postur tubuh. Sadarilah bagaimana perasaan tubuh dan pikiran ketika kita bangun dari meja atau berjalan di luar kantor. Ini akan membantu membawa kesadaran pada transisi kita. Luangkan waktu untuk memperhatikan rasa, tekstur, dan bau saat makan atau minum. Pikirkan dari mana makanan itu berasal dan semua koneksi yang telah dibuat sebelum makanan tersebut terhidang untuk kita. Setelah itu, rasakan kenikmatan rasanya. Perhatikan gerakan tubuh saat berjalan atau berdiri. Rasakan udara di wajah, lengan, dan kaki saat berjalan. Lakukan dengan perlahan. Setelah mempraktikan semua hal tersebut, rasakan kembali apakah pikiran dan jiwa kita benar-benar hadir untuk melanjutkan aktivitas. Mempraktekkan mindfulness di tempat kerja juga menjadi hal penting untuk menghilangkan stres dan meningkatkan produktivitas kerja.

Berikut adalah beberapa kiat untuk mempraktikan mindfulness di tempat kerja: Beristirahat saat makan siang. Setelah istirahat, kita akan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dan stabil. Jangan tergesa-gesa menanggapi email yang menantang. Sebaliknya, tinggalkan balasan di kotak draft dan balas email tersebut saat kita merasa lebih tenang. Biarkan diri sepenuhnya fokus pada tugas yang ada. Menjadi multitasking adalah kesalahan dan bisa mengacaukan fokus pikiran kita serta meningkatkan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas utama sebesar 25 persen. Periksa email karena tujuan tertentu bukan karena menginginkannya. Mematikan email selama beberapa hari membuat kita fokus pada tugas yang dihadapi. Luangkan waktu untuk menunjukan sesuatu yang positif selama pertemuan. Sebagai manusia, kita rentan terhadap ‘bias negatif’, berfokus pada apa yang salah adalah kuncinya. Coba akhiri rapat dengan sesuatu yang dapat membuat semuanya berjalan baik. Nah, mempraktekkan mindfulness juga berarti tidak sibuk dengan ponsel saat bicara dengan orang lain, makan, atau berjalan-jalan. Kita hanya disibukkan dengan ponsel bila kita memang ingin menggunakannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Demi Kesehatan Mental, Mari Praktikkan Mindfulness di Segala Rutinitas”, Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/11/070700820/demi-kesehatan-mental-mari-praktikkan-mindfulness-di-segala-rutinitas?page=all.
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Wisnubrata

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top